Minggu, 12 Juni 2011

Bahasa Kawi


Bahasa Kawi

Bahasa Kawi adalah bahasa yang dipakai di masa lampau di Jawa. Bahasa Kawi adalah bahasa campuran antara bahasa Sanskerta dan bahasa asli Jawa. Bahasa Kawi sangat banyak menyerap kosakata dari bahasa Sanskerta, akan tetapi bahasa Kawi sama sekali tidak meniru tata bahasa (grammar) Sanskerta karena tata bahasa Sanskerta sangat rumit. Bahasa Kawi disebut juga dengan istilah bahasa Jawa Kuno. Kata “kawi” berasal dari kata “kavya” (Sanskerta) yang artinya puisi/syair, sama dengan Kakawin. Pada mulanya kata “kawi” (India) berarti seorang yang mempunyai pengertian luar biasa, seorang yang bisa melihat hari depan, seorang yang bijak. Dalam sastra klasik berarti seorang penyair, pencipta atau pengarang (Zoutmulder, 1985: 119-120). Berdasarkan pengertian ini maka bahasa Kawi berarti bahasanya pengarang, atau pujangga (bahasa ragam tulis yang merupakan bagian dari bahasa Jawa Kuno.
Bahasa Kawi adalah merupakan bahasa Jawa Kuno yang kata-katanya dipilih oleh para raja Kawi (pengarang) untuk kesusastraan. Jadi bahasa Kawi hanyalah sebagian saja dari bahasa Jawa Kuno. Karena itu lebih tepatlah bahwa yang dipergunakan dalam kesusastraan disebut bahasa Kawi.
Berdasarkan uraian tersebut  disimpulkan pengertian bahasa Kawi yaitu : Bahasa Jawa Kuno ragam tulis yang dipergunakan oleh para kawi untuk menampung buah  pikirannya. Karya-karya tersebut sebagian besar adalah warisan Hindu Jawa dari abad ke 9 sampai abad ke 15.
Bahasa Kawi termasuk rumpun bahasa-bahasa Nusantara dan merupakan sub bagian dari kelompok Linguistis Austronesia. Bahasa ini banyak menyerap kosa kata bahasa Sanskerta. Perbandingan jumlah kosa kata Sanskerta yang diserap oleh bahasa Kawi diungkapkan oleh Juynboll dalam bukunya Woordenlijstsebagai berikut: 6790 buah bahasa Sanskerta, 6925 bBuah bahasa Kawi J. Gonda mengatakan bahwa puisi Jawa Kuna yang disusun dalam bentuk Kakawinmengandung + 25% sampai 30% kata-kata Sanskerta. Ada dua sifat khas bahasa Kawi:
  1. Perbendaharaan bahasa Kawi amat diperkaya oleh bahasa Sanskerta;
  2. Walaupun ada pengaruh besar dari bahasa Sanskerta yang secara linguistis termasuk rumpun bahasa yang lain sama sekali, tetapi bahasa Kawi tetap mempertahankan identitasnya sebagai salah satu bahasa Nusantara.

Aksara Kawi

Aksara Kawi
Aksara Kawi adalah aksara turunan dari aksara Pallawa di mana aksara Kawi dan aksara Pallawa sangat dipengaruhi oleh aksara Dewanagari. Aksara Kawi bersifat abudiga, yang artinya huruf-huruf dibaca dengan vokal yang menyertainya. Antara aksara Kawi dan aksara Dewanagari, terdapat banyak aksara yang memiliki fungsi yang sama, baik aksara gantungan maupun aksara penghilang vokal atau penambah konsonan tertentu seperti konsonan “r”, “ng” dan “h”.

Sumber Sejarah

Sumber sejarah bahasa Kawi terutama berdasarkan piagam-piagam dan prasasti lama. Sumber tertulis yang paling tua mengenai bahasa Kawi (Jawa Kuno) ditemukan di Sukabumi, sehingga disebut Prasasti Sukabumi. Pada prasti itu terdapat penanggalan sebagai berikut: ”Tahun 726 Saka, Bulan Caitra, hari kesebelas paro terang, hari Haryang, Wage, Saniscara…”. Prof. Dr. P.J. Zoetmulder menyimpulkan berdasarkan prasasti tersebut, bahwa prasasti Sukabumi di tulis pada tanggal 25 Maret tahun 804 Masehi.
Prasasti Sukabumi merupakan piagam yang pertama memakai bahasa Jawa Kuno (Kawi), dan sejak saat itu bahasa Jawa Kuno dipakai dalam kebanyakan dokumen resmi. Berdasarkan hal itu maka Prasasti Sukabumi atau tanggal 25 Maret 804 dianggap sebagai tonggak yang mengawali sejarah bahasa Jawa Kuno (bahasa Kawi).
Bukti tertulis lainnya tentang sejarah bahasa Kawi adalah berupa naskah Candakarana. Prof Dr. RMG Poerbatjaraka, dalam bukunya Kepustakaan Jawa menyimpulkan bahwa naskah yang tertua adalah Candakarana. Naskah ini berisi pengetahuan tentang bagaimana membuat Kakawin (Syair Jawa Kuna) dan daftar kata-kata Kawi (Kamus Kawi). Naskah ini disebut naskah tertua karena di dalamnya disebut-sebut seorang raja keturunan Syailendra yang mendirikan Candi Kalasan + tahun 700 Saka atau tahun 778 Masehi.

Pustaka:
http://agungistri.blogspot.com

 
You must be logged in to post a comment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar